TANJUNG, kontrasonline.com – Pemerintah kabupaten Tabalong menerima kedatangan tim monitoring dan evaluasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kedatangan Perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Dr Irana Somad langsung disambut Sekertaris Daerah Tabalong, H Abdul Muthalib Sangadji serta Kadinkes, dr Taufiqurrahman Hamdie di Aula Tanjung Puri, Rabu (23/11).
Dr Irana Somad menuturkan kedatangan pihaknya untuk melihat perkembangan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik di Tabalong.
“Kami sudah memilih lima kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang sudah menjalankan dan berhasil menjalankan gerakan ini, salah satu kabupatennya adalah Tabalong provinsi Kalimantan Selatan”
Irana menyebutkan pemerintah kabupaten Tabalong melalui Dinas Kesehatannya telah menjalankan program ini dengan berbagai terobosannya.
“Alhamdulillah kami melihat ada satu kegiatan inovasi bagus yaitu Sapu Aja DBD (Sepuluh menit Abatisasi Jajantik Aedes Demam Berdarah Dengue) yang telah dijalankan teman-teman di Tabalong” sebutnya.
“Ternyata adanya inovasi ini, grafik kasus cenderung menurun dan ini ada arah menuju penurunan kasus DBD di kabupaten Tabalong” timpalnya.
Selain inovasi itu, berbagai perlombaan untuk memberantas jentik juga dilakukan pemerintah Tabalong di masyarakat.
“Disini saya dengar juga dengan acara lomba-lomba untuk bebas jentik telah dilaksanakan, kemudian disini juga sudah mengurangi fogging Alhamdulillah” katanya.
Ia pun menyatakan pihaknya akan melihat apakah program ini bisa menurunkan kasus dam bisa menjadi hal baik untuk diaplikasikan.
“Dan ini kita bisa tularkan ke kabupaten-kabupaten lain terutama kabupaten tetangga” ujarnya.
Pihaknya akan bergerak turun ke lapangan untuk melihat program ini berjalan dengan baik di masyarakat.
“Kami tidak akan mencari sesuatu yang tidak baik, bahkan apabila ada kekurangan kita mencoba mencarikan solusinya bersama” ucap Irana.
Sementara itu, Sekda Tabalong, H Abdul Muthalib Sangadji mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait.
“Kami siap menerima koreksi-koreksi dan masukan untuk meningkatkan kegiatan kami di daerah” ujarnya.
“Dengan adanya program Jumantik masyarakat bisa paham menangani lingkungannya agar bebas jentik dan terhindar dari DBD” pungkasnya. (Can)
Sumber kontrasonline.com